Kementerian Kesehatan tahun 2011 mengalokasikan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) kepada seluruh Puskesmas dengan kisaran Rp75juta hingga Rp250juta pertahun untuk setiap Puskesmas. Targetnya, akhir Februari 2011 dana ini sampai di kabupaten/kota.
Pertengahan tahun lalu dana BOK telah diujicobakan di 303 Puskesmas dengan nilai Rp100juta pertahun. Program ini untuk menunjang pelayanan kesehatan dan membantu pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan minimal guna mempercepat target pembangunan milenium (MDGs).
Pemanfaatan dana BOK, maksimum 10 persen untuk manajemen kabupaten/kota dan 90 persen untuk BOK Puskesmas sebagai dana operasional 85 persen dan pemeliharaan ringan Puskesmas 5 persen, kata Sekretaris Ditjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes dr Wistianto Wisnu dalam temu media di Jakarta, Jumat (21/1).
Dana BOK ini difokuskan untuk usaha preventif dan promotif seperti meningkatkan akses pelayanan kesehatan, petugas mengunjungi rumah-rumah warga, melakukan pelatihan di Posyandu, melakukan loka karya mini sekali sebulan di Puskesmas dan tiga bilan sekali di lintas sektor seperti di kecamatan serta pemantauan jentik nyamuk.
Untuk setiap Puskesmas diminta membuat laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dana tersebut dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan. Inspektorat Jenderal dan BPK juga ikut mengawasinya, kata dr Wisti.(dew)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar